Menu Close

Jumat (25/02/2022) Program Studi Magister Tadris Bahasa Inggris (TBI) lakukan interdisciplinary colloquium dan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru (PMB) secara virtual.

Colloquium (seminar) diikuti oleh lebih dari 150 peserta melalui aplikasi zoom meeting. Selain para dosen dan mahasiswa IAIN Salatiga, colloquium juga diikuti oleh para dosen dan guru dari berbagai instansi. Diantaranya berasal dari universitas Macquarie Australia, Universitas Sarjana Wiyata Yogyakarta, Universitas Galuh, Universitas Muhammadiyah Purworejo, Universitas Bengkulu, Universitas Tidar, Universitas Islam Nusantara, IAIN Kudus, IAIN Tulungagung, Universitas Telkom Bandung, SMP Negeri 7 Salatiga, SMK negeri 3 Salatiga, dan beberapa sekolah menengah di Kawasan Pati, Blora, Semarang, Solo, Karanganyar, Magelang.

Tema yang diangkat dalam seminar ini adalah; “Internalizing Wasathiyyah Islam values in the language teaching method and instructional technology in the pandemic era”.

Dr. Setia Rini, M.Pd selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) S2 TBI menjelaskan, bahwa Program studi S2 Tadris Bahasa Inggris merupakan program studi baru di IAIN Salatiga. Interdisciplinary colloquium ini merupakan acara dengan tujuan agar mahasiswa lebih memahami kajian pengembangan ilmu Bahasa Inggris dan dapat melakukan riset untuk publikasi ilmiah internasional. Dalam kesempatan tersebut, Rini juga mengundang kepada para sarjana S1 yang concern terhadap pengembangan pendidikan Bahasa Inggris untuk bergabung dan belajar bersama di Prodi S2 TBI IAIN Salatiga.

Dalam sambutan pembukaannya, Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, M.A. selaku direktur Pascasarjana IAIN Salatiga menyampaikan bahwa colloquium ini bermanfaat bagi pengembangan keilmuan dan metode pendidikan Bahasa Inggris. Lebih lanjut Prof. Asfa menyampaikan bahwa Pascasarjana IAIN Salatiga berkomitmen dalam pengembangan keilmuan interdisipliner khususnya dalam isu-isu moderasi Islam atau Islamic wasathiyah. Saat pandemic ini dibutuhkan integrasi keilmuan utamanya antara konsep Islam wasathiyah dengan desain pembelajaran dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang berbasis tehnologi.

Seminar ini menghadirkan Prof. Dr. Suwarsih Madya, M.A., Ph.D sebagai pembicara utama. Dalam paparannya, Prof. Suwarsih menjelaskan bahwa pendidikan karakter dalam sistem pendidikan di Indonesia sangatlah penting, terutama dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Guru dapat merancang materi pembelajaran dan menyampaikan tugas-tugas sekolah dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan moderasi Islam. Hal ini bermanfaat agar siswa belajar mengenai bagaimana berkomunikasi dengan sesama manusia serta memiliki sikap toleran.

Lebih lanjut Prof. Suwarsih menyatakan bahwa pada era saat ini seorang guru sebaiknya berperan sebagai fasilitator daripada menjadi “penguasa” kelas. Pembelajaran di kelas juga diharapkan memiliki toleransi atas sebuah kesalahan yang dilakukan siswa. Seorang guru juga diharapkan siap menerima perubahan-perubahan terutama pada masa pandemi ini yang membutuhkan adaptasi terhadap tekhnologi. Seorang guru memang harus selalu belajar, belajar dan belajar.

Prof Suwarsih menjelaskan, “Jaman sekarang karena ketersediaan resources di internet sehingga dengan mudah mencari native speaker standard melalui beberapa aplikasi dan dictionary in pronunciation. Diperlukan sistem yang mengatur dan mengontrol sound production untuk menjamin ketepatan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris.” tegas Prof. Suwarsih.

Haryani, seorang peserta dari Politeknik Bumi Akpelni Semarang mengapresiasi dan memberikan tanggapan atas terselenggaranya colloquium ini dengan mengatakan, “it was a very nice event. Thanks for sharing the knowledge Bpk/Ibu… hopefully it will encourage us to have a new improvement in our teaching method and insight… BRAVO IAIN Salatiga…” pungkasnya.